al-fatihah:1

al-fatihah:1
Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang

Kamis, 28 November 2013

“Jadi mahasiswa ++, Why not?? Open U’r Mind and Let’s Move On Now!!!”

http//:jalilasyarif.blogspot.com


Bismillahirrahmanirrahim...

Bicara tentang Kampus dan Mahasiswa tak lepas dari pembahasan problematika yang melingkupinya. Whatever, semua pasti kenal dengan jargon ini “The agent of change” yang disematkan pada Mahasiswa. Yups, ini bukan sembarang jargon. Sebab pada dasarnya Mahasiswa yang notabene adalah kaum intelektual memang diharapkan dan seharusnya menjadi sosok yang mampu mengawal perubahan, mampu berinovasi, menjadi pelopor perubahan, dan menjadi  mercusuar peradaban. Kenapa? Karena mereka adalah orang-orang cerdas, kritis, peduli, berani, dan penuh semangat muda yang menggelora. Sejarah membuktikan kepada kita aksi mahasiswa dan pemuda yang berhasil mewujudkan hal itu. Remember para pahlawan yang memperjuangkan kemerdekaan, mereka adalah para pemuda (bukan bapak2 atau kakek2, hehe) dan banyak kisah lainnya.

Tau gak?? Muhammad Al Fatih, panglima perang usia 18 tahun yang berhasil memenangkan Kaum Muslimin dan menaklukkan Peradaban besar waktu itu yakni Konstantinopel. Ada lagi Imam Syafi’I, pemuda usia 13 tahun yang telah menjadi Ulama dan kitab” hasil karyanya masih dijadikan rujukan hingga sekarang. Ada lagi Aisyah ra, istri rasulullah yang pada usia belasan tahun telah mampu menguasai berbagai ilmu.
Masa sih? Kok gak Nampak pada sosok mahasiswa sekarang ya?? (wajar kalo kalian berfikir demikian) karena realita dihadapan kita saat ini memang seperti itu. Jargon “The agent of change” seolah lenyap. Mahasiswa kini tersibukkan oleh aktivitas perkuliahan serba instan dengan niat segera bekerja dan menghasilkan uang. Walhasil sosok cerdas, kritis, peduli, berani, dan penuh semangat muda yang menggelora itu terkungkung dalam paradigma rusak individualisme, hedonisme, kapitalisme, dan sekulerisme. Apaan tuh? Yang jelas itu bukan nama makanan ya,hehe.

Yup, paham individualisme ini membentuk mahasiswa menjadi sosok yang cuek dan tak peduli kecuali untuk kepentingannya sendiri, study oriented, money oriented, dan kejar2 popularitas. Loe-loe, gue-gue. Mau BBM Naik, kemiskinan, korupsi, pergaulan bebas, dsb merajalela, gak pusing yang penting gue aman n nyaman.
Hedonisme membentuk mahasiswa menjadi budak 3F (fun,food,fashion), terjebak kehidupan serba bebas, menabrak segala norma masyarakat dan bahkan aturan agama! Dan akhirnya mereka pada ‘kecelakaan’, MBA mewabah, keperawanan gak lagi berharga.
Kapitalisme membentuk mahasiswa menjadi pemuja materi/uang, menghalalkan segala cara untuk cepat kerja. Jadilah mereka sarjana-sarjana instan yang hanya bisa menjadi pembebek tak mampu menjadi pelopor dan pemimpin. Demo sana sini tapi miskin solusi. Segala sesuatu diukur berdasarkan asas manfaat, bukan lagi halal-haram. Asal ngerasa bermanfaat, semua dilakoni meski jelas bertentangan dengan aturan Allah SWT.
Sekulerisme yang memisahkan antara agama dengan urusan kehidupan menjadikan mahasiswa berorientasi duniawi. Ngomongin agama hanya pas di masjid, pas ramadhan, pas belajar mata kuliah agama, di luar itu agama disimpan rapat2 gak ngatur kehidupan. Merasa cukup dengan sholat, puasa, ngaji. Tapi untuk aturan pergaulan, berpakaian, ekonomi, dsb aturan Islam jauh-jauh deh.
Ngeri banget ya??

So, be mahasiswa ++ agar kita gak terjebak dan menjadi mahasiswa-mahasiswaan apalagi sebagai muslimah, we must be different n be the best! We must opening our mind n move on menjadi sosok mahasiswa sesungguhnya yang berideologi Islam, menjadikan Islam sebagai standar segala perbuatan dan aktivitas kita, menjadi sosok yang cerdas dengan kedalaman ilmu yang kita miliki, menjadi sosok yang peduli dan berani karena dorongan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT.

Yupz We can Do it!!!

Ketika Ukhuwah Tercederai

Sebelum berbicara jauh saya kembali berpikir sebelum menuangkan berbagai keluh kesah saya tentang beberapa fenomena yang terjadi di tubuh umat ini. Judul di atas bagi batin saya merupakan sebuah mimpi buruk setelah saya begitu bersyukur di berikan sebuah sentuhan paling indah dalam hubungan interaksi kita selaku makhluk sosial hubungan itulah yang bernama ukhuwah. Umat Rasulullah SAW di akui merupakan umat terbanyak secara kuantitas. Hingga ketika hari ini sepertinya belum ada yang menandingi secara kuantitasnya. Umat yang begitu besar ini akan mempunyai sebuah urusan interaksi yang begitu kompleks. Namun di tulisan ini izinkan saya mempersempit pembahasan tentang umat ini. Pasca runtuhnya kepemimpinan umat pada tahun 1924 maka bisa di bilang umat Islam tidak berada dalam satu kepemimpinan kesatuan jamaah Islamiyah. Walau setelah keruntuhan itu muncullah beberapa kelompok jamaah yang tergabung dalam sebuah pergerakan kebangkitan umat. Ini merupakan langkah awal untuk mengembalikan kesatuan kepemimpinan umat. Karena sebelumnya kesatuan umat ini terkoyak dan tercecer terpecah belah menjadi keping-keping sekumpulan kecil bagian dari umat yang besar maka di sadari atau tidak ketika umat ini mulai jauh dari kesatuan umat tersekat oleh perbedaan teritorial suku dan lain-lain. Di sanalah mulai muncul berbagai konflik yang sejatinya bolehlah dikatakan menciderai ukhuwah islamiyah. Berbicara ukhuwah maka tak usahlah menganggap kalau ia terjadi ketika ada sekumpulan manusia yang banyak atau ukhuwah bisa terjadi ketika minimal ada dua orang. Namun sesungguhnya ukhuwah islamiyah mengikat dimensi yang beragam melewati ruang dan waktu dan tak terbatalkan karena hanya ada satu orang dalam pelakunya. Ketika satu orang maka kerja ukhuwah pun sangat mungkin bisa di lakukan, jadi ukhuwah islamiyah merupakan sesuatu yang menakjubkan. Namun ikatan ini adakalanya kita akan mendapati berbagai tingkatan kualitas. Adakalanya ikatan ini melemah namun sejatinya ikatan ini merupakan ikatan kokoh yang akan di bawa sampai ke syurga. Ketika ikatan ini lemah kita tak menjadikan ada kesalahan dalam talinya namun ketika itu terjadi sebenarnya keimanan lah yang sedang compang-camping. Ukhuwah akan Allah berikan ujian dalam proses memperkuat ikatannya. Dalam kehidupan sehari-hari begitu banyak virus ukhuwah yang akan menyerang ukhuwah dan ini perlu kita waspadai. Pernah kita dapati kondisi dimana ukhuwah ini tercederai sehingga ikatannya melemah terseok-seok dan tertatih membawa pelakunya semakin menjauhi Allah SWT. Beberapa ikhwah bahkan sampai dengan penuh kesadaran sengaja memutuskan ikatan nan agung ini dan tentunya kita berlindung kepada Allah rabbul ‘alamin agar di jauhkan dari kondisi ini. Betapa sering didapati pergesekan antar satu ikhwah dengan ikhwah yang lain. Kita juga mungkin pernah melakukan kesalahpahaman dalam beberapa interaksi kita. Banyak terkaan pribadi yang sesungguhnya ia jauh dari nilai kebenaran dan hanya menzhalimi sesama saudara seiman kita. Ketika terjadi beberapa kondisi memprihatinkan itu maka alangkah bijaknya ketika kita bermuhasabah melakukan evaluasi dalam menata ikatan yang begitu tinggi ini. Mari senantiasa kita buka kembali lembaran mendasar tentang ukhuwah yang begitu indah ini: Pertama, tengoklah bahwa dalam lembaran mendasar. Dibangun atas dasar apakah ukhuwah islamiyah itu? Karena ketika ikatan ini di bangun bukan atas dasar yang benar maka tentunya pondasi ini akan mudah di gempur dan tak akan kuat menopang orang yang berhimpun di dalamnya. Ustadz Hasan menyatakan bahwa Ukhuwah Islamiyah adalah keterikatan hati dan jiwa satu sama lain dengan ikatan Aqidah. Jadi asas yang di bangun dalam ukhuwah Islamiyah adalah azas aqidah atau berdiri di atas landasan Islam sehingga semuanya berada dalam lingkup Pengakuan, ketundukan pada risalah Islam melalui Rasul SAW yaitu syariat Islam. Firman Allah: Dan berpegang teguhlah kamu pada tali agama Allah dan jangan kamu bercerai-berai (Qs Ali Imran) Hal ini di buktikan dengan seberapa dalam kita teguh berpegang pada tali Allah dalam berukhuwah menurut Ibnu Katsir dalam menafsirkan kata tali Allah adalah Al-Qur’an. Jadi seberapa jauh ikatan kita ini dalam pemenuhan hak ukhuwah dan melakukan kerja-kerja ukhuwahnya mengimplementasikan nilai-nilai Al-Qur’an. Kedua, bukalah kembali mata kita dan mata hati kita bisa jadi kita sedang tertipu dan terkecoh posisi kita bisa jadi sedang di luar lingkaran ukhuwah Islamiyah. Mungkin kita terjebak terperosok ke dalam lingkaran lubang ikatan-ikatan yang lain yang itu sesungguhnya merupakan bukan ukhuwah Islamiyah melainkan ukhuwah jahiliyah. Mari kita review kembali bab ukhuwah ini. Di dunia ini ada beberapa ikatan yang ini dilekatkan pada diri manusia. Ada 4 jenis ikatan yang mampu menghimpun manusia, yaitu: 1. Ikatan mashlahiyah Yaitu manusia berhimpun karena menginginkan maslahat yang sama ikatan ini terputus ketika maslahat tidak diperoleh. Misal: orang menikah karena kecantikan maka ikatan pernikahan itu hilang atau pudar seiring pudarnya kecantikan fisik yang di makan zaman. 2. Ikatan ruhiyah bi laanidzom Yaitu orang berhimpun dengan ikatan keagamaan tanpa aturan/sistem yang mengatur masyarakat. Beberapa agama kecuali Islam tidak mempunyai sistem yang takamul (sempurna) mengatur urusan umatnya. Bahkan Islam sendiri ketika pemeluknya tidak berislam dengan kaffah maka bisa saja termasuk ke dalam ikatan ini. 3. Ikatan rabithah wathoniyah/ashobiyah (nasionalisme) Yaitu orang berhimpun, terikat satu sama lain dan merasa bersaudara karena tinggal dalam satu wilayah Agama, Suku, Ras dan lain-lain. Ikatan ini membawa dampak buruk misal muslim Indonesia hanya peduli sesama muslim yang berada di negara Indonesia saja tak mempedulikan saudaranya yang sedang memikul perjuangan pembebasan di Palestina. Terjadinya Permusuhan, perperangan antara negeri muslim dan Terpecahnya kaum muslimin menjadi lebih dari sekitar 50 negara 4. Ikatan mabda’iyah (ideologis) Inilah ikatan dimana posisi ukhuwah islamiyah itu sejatinya berada. Yaitu ikatan yang dibangun atas asas aqidah Islam dan syariat perintah Allah swt dan Rasulullah saw. Ikatan yang terputus oleh dimensi ruang dan waktu tidak tersekat oleh teritorial dan perbedaan warna kulit dan bahasa. Di dalam nya ada bahasa persatuan yaitu bahasa Al-Qur’an. Ketiga, tataplah kembali kerja-kerja ukhuwah berupa pemenuhan hak-hak ukhuwah yang seharusnya kita dan saudara kita dapatkan dan merasakannya bersama. Izinkan saya kembali menutipkan beberapa kerja ukhuwah. Beberapa kerja ukhuwah Islamiyah di antaranya: 1. Katakan bahwa Anda mencintai saudara Anda عَنِ النَّبِيِّ صَلَى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَمَ قَالَ: إِِذَا أَحَبَّ الرَّجُلُ أَخَاهُ فَلْيُخْبِرْهُ أََنَّهُ يُحِبُّهُ Rasulullah SAW bersabda, “Apabila seseorang mencintai saudaranya, hendaklah dia mengatakan cinta kepadanya.” (Abu Dawud dan Tirmidzi, hadits shahih) عَنْ اَنَسٍ: اَنَّ رَجُلاً كَانَ عِنْدَ النَّبِيِّ صَلَى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَمَ فَمَرَّ رَجُلٌ فَقَالَ: يَا رَسُوْلُ اللهِ اِنّي لأحِبُّ هَذَا فَقَالَ لَهُ النَّبِيُّ صَلَى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَمَ أَعْلَمْتَهُ؟ قَالَ: لا، قَالَ صَلَى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَمَ: أعْلِمْهُ فَلَحِقَهُ فَقَالَ: إِنِّي أُحِبُّكَ فِى اللهِ فَقَالَ: أَحَبَّكَ الَّذِي أَحْبَبْتَنِى لَهُ Anas RA mengatakan bahwa seseorang berada di sisi Rasulullah SAW, lalu salah seorang sahabat melewatinya. Orang yang berada di sisi Rasulullah tersebut mengatakan, “Aku mencintai dia, ya Rasulullah.” Lalu Nabi bersabda, “Apakah kamu sudah memberitahukan dia?” Orang itu menjawab, “Belum.” Kemudian Rasulullah SAW bersabda, “Beritahukan kepadanya.” Lalu orang tersebut memberitahukannya dan berkata, “Sesungguhnya aku mencintaimu karena Allah.” Kemudian orang yang dicintai itu menjawab, “Semoga Allah mencintaimu karena engkau mencintaiku karena-Nya.” (Abu Dawud, dengan sanad shahih) Jadi, jangan tunda lagi. Katakan cinta kepada orang yang Anda cintai. 2. Minta didoakan dari jauh saat berpisah عَنْ عُمَرَبْنِ الْخَطَابِ قَالَ: اِسْتَأْذِنْتُ النَّبِيَّ صَلَى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَمَ فِى الْعُمْرَةِ فَأَذِنَ لِي فَقَالَ: لاَ تَنْسَنَا يَا اُخَيَّ مِنْ دُعَائِكَ فَقَالَ: كَلِمَةً مَا يَسُرُّنِى أَنَّ لِى بِِهَا الدُّنْيَا، وَفِى رِوَايَةٍ قَالَ: أَشْرِكْنَا يَا أُجَيَّ فِى دُعَائِكَ Umar bin Khaththab berkata, “Aku minta izin kepada Nabi Muhammad SAW untuk melaksanakan umrah, lalu Rasulullah SAW mengizinkanku.” Beliau bersabda, “Jangan lupakan kami, wahai saudaraku, dalam doamu.” Kemudian ia mengatakan satu kalimat yang menggembirakanku bahwa aku mempunyai keberuntungan dengan kalimat itu di dunia. Dalam satu riwayat, beliau bersabda, “Sertakan kami dalam doamu, wahai saudaraku.” (Abu Dawud dan Tirmidzi, hadits hasan shahih) قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَمَ: مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَدْعُوْ لِأَخِيْهِ بِظَهْرِ الْغَيْبِ إِلاَّ قَالَ الْمَلَكُ : وَلَكَ بِمِثْلٍ Rasulullah SAW bersabda, “Tidak seorang hamba mukmin yang berdoa untuk saudaranya dari kejauhan melainkan malaikat berkata, ‘Dan bagimu seperti itu’.” (Muslim) 3. Bila berjumpa, tunjukkan wajah gembira dan senyuman قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَمَ: لاَ تَحْقِرَنَّ مِنَ الْمَعْرُفِ شَيْئاً وَلَوْ أَنْ تَلْقَى أَخَاكَ بِوَجْهٍ طَلِيْقٍ Rasulullah SAW bersabda, “Janganlah kamu meremehkan kebaikan apapun, walaupun sekadar bertemu saudaramu dengan wajah ceria.” (Muslim) 4. Berjabat tangan dengan erat dan hangat Berjabat tanganlah acapkali bertemu. Sebab, Rasulullah SAW bersabda, “Tidak ada dua orang muslim yang berjumpa lalu berjabat tangan melainkan keduanya diampuni dosanya sebelum berpisah.” (Abu Dawud) قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَمَ: مَا مِنْ مُسْلِمِيْنَ يَلْتَقِيَانِ فَيَتَصَافَحَانِ إِلاَّ غُفِرَ لَهُمَا قَبْلَ أَنْ يَتَفَرَّقَا 5. Sering-seringlah berkunjung Nabi Muhammad SAW bersabda, “Allah SWT berfirman, ‘Pasti akan mendapat cinta-Ku orang-orang yang mencintai karena Aku, keduanya saling berkunjung karena Aku, dan saling memberi karena Aku’.” (Imam Malik dalam Al-Muwaththa’) 6. Ucapkan selamat saat saudara Anda mendapat kesuksesan عَنْ اَنَسٍ بن مالك قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَمَ: مَنْ لَقِيَ أَجَاهُ بِمَا يُحِبُّ لِيَسُرَّهُ ذَالِكَ سَرَّةُ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ يَوْمَ الْقِيَامَةِ Anas bin Malik berkata, Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa bertemu saudaranya dengan membawa sesuatu yang dapat menggembirakannya, pasti Allah akan menggembirakannya pada hari kiamat.” (Thabrani dalam Mu’jam Shagir) Jadilah Anda orang yang paling pertama mengucapkan selamat kala saudara Anda menikah, mendapat anak, menempati rumah baru, pergi haji, naik jabatan, dan lain-lain. 7. Berilah hadiah terutama di waktu-waktu istimewa عَلَيْكُمْ بِالْهَدَايَا فَإِنَّهَا تُوْرِثُ الْمَوَدَّةَ وَتُذْهِبُ الضَّغَائِنَ Hadits marfu’ dari Anas bahwa, “Hendaklah kamu saling memberi hadiah, karena hadiah itu dapat mewariskan rasa cinta dan menghilangkan kekotoran hati.” (Thabrani) عَنْ عَائِشَةَ: تَهَادَوْا تَحَابُّوْا Thabrani juga meriwayatkan hadits marfu’ dari Aisyah RA bahwa, “Biasakanlah kamu saling memberi hadiah, niscaya kamu akan saling mencintai.” 8. Berilah perhatian dan bantu keperluan Saudara Anda قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَمَ: مَنْ نَفَّسَ عَنْ مُؤْمِنٍ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ الدُّنْيَا نَفَّسَ اللهُ عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ، وَمَنْ يَسَّرَ عَلَى مُعْسِرٍ يَسَّرَ اللهُ عَلَيْهِ فِى الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ، وَمَنْ سَتَرَ مُسْلِمًا سَتَرَهُ اللهُ فِى الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ، وَاللهُ فِى عَوْنِ الْعَبْدِ مَادَامَ الْعَبْدُ فِى عَوْنِ اَخِيْهِ. Rasulullah SAW bersabda, “Siapa yang melepaskan kesusahan seorang mukmin di dunia niscaya Allah akan melepaskan kesusahannya di akhirat. Siapa yang memudahkan orang yang kesusahan, niscaya Allah akan memudahkan (urusannya) di dunia dan di akhirat. Siapa yang menutupi (aib) seorang muslim, niscaya Allah akan menutupi (aibnya) di dunia dan di akhirat. Dan Allah selalu menolong hamba-Nya jika hamba tersebut menolong saudaranya.” (Muslim) Karena itu, jadikan diri Anda orang yang paling dahulu membantu kala saudara Anda membutuhkan. Dan tentunya kerja ukhuwah yang lainnya yang tidak saya cantumkan di atas. Jika ingin melengkapi lebih teknis maka silakan di baca buku yang berjudul bagaimana menyentuh hati karangan Abbas As Sisiy. Ketika ukhuwah kita sedang melemah maka lakukanlah lebih banyak lagi kerja-kerja ukhuwah itu. Dan tentunya mari kita renungkan sudahkah kita ungkapan kecintaan kita itu pada saudara kita? Seberapa sering kita meminta doa kepada saudara kita dan mendoakan mereka? Wajah maniskah yang sering kita tunjukkan ketika kita bermuwajahah bertatap muka dengan saudara kita? Seberapa seringkah dan setulus apakah senyum yang kita berikan untuk saudara kita? Sehangat dan seerat apakah tangan kita menjabat tangan mereka? Masih seringkah kita mengunjungi mereka? Pernahkah kita senang dan mengucapkan selamat atas kebaikan dan keberuntungan yang didapat saudara kita? Seberapa perhatiankah kita terhadap mereka? Seberapa seringkah kita saling memberi hadiah? Menawarkan bantuan? Lupakah kita dengan itsarnya para pasukan muslim yang sedang sekarat kehausan dan akhirnya Allah swt mensyahidkan mereka secara bersama di terik padang pasir. Atau kita juga lupa dengan kisah pasukan musuh yang lari terbirit-birit menciut mentalnya karena menyaksikan berebutnya dan berlombanya pasukan muslim mereka masuk ke dalam sungai dengan serempak karena hendak mengambil salah alat makan seorang pasukan yang terjatuh ke sungai. Mungkin ini hanya sebuah renungan untuk kita basahi sejenak pikir dan rasa kita dalam berukhuwah. Sesungguhnya bukan ukhuwah yang sedang melemah melainkan kondisi iman kita sedang berada pada kondisi futur. Bukan ukhuwah kita yang salah melainkan compang-campingnya iman kita. Karena hakikat dari ukhuwah Islamiyah adalah keimanan itu sendiri. Tetaplah semangat memperbaharui hembusan angin segar dalam ikatan ukhuwah. Istiqamahlah untuk senantiasa berhimpun dalam lingkaran nan indah itu. Inilah hubungan yang paling tinggi di antara sesama hamba. Inilah ikatan yang akan menjadikan kita selalu bersama dalam dekapan ukhuwah menebar senyum terindah di bumi dan menuai panen keberkahan sampai di surga kelak sampai kembali di himpun bersama di tempat terindah di dalam JannahNya. Sumber: http://www.dakwatuna.com/2012/06/17/21072/ketika-ukhuwah-tercederai/#ixzz2m0fzkgIJ Follow us: @dakwatuna on Twitter | dakwatunacom on Facebook

Senin, 24 Oktober 2011

"Diary Jihan"

Diary Jihan Pada pagi itu suasana begitu dingin, dalam kamar mungil tampak seorang gadis masih terbaring santai sambil menikmati dingin pagi itu. Yahh.. maklum aja di luar lagi hujan, jadi buat suasana tambah dingin. Dengan mata menengok ke jam, Jihan pun terbangun dari tidurnya karena jam dinding rumahnya sudah pukul 06.30. Pagi itu benar-benar hari sial bagi Jihan, karena udah bangun telat, tidak sholat shubuh, dimarah lagi sama mamamya. “ Tau kayak gini aku udah bangun awal dari tadi, biar g dimarahin mama” ucap Jihan dalam hati dengan muka agak sedikit memelas. Dengan muka tampak bersalah ia-pun melangkahkan kakinya menuju meja makan keluarga untuk sarapan bersamaya keluarganya. ”Cepat dong kak”, terdengar suara keras dan sedikit marah dari teras rumahnya. Yahh… siapa lagi kalau bukan “Jay” adek bungsunya yang cerewet dan super menjengkelkan. Ma…. Jihan pergi yah !!” salam Jihan sambil mencium tangan ibunya dan pamit ke sekolah. Pukul 07.30 bel berbunyi, waktunya untuk Jihan harus masuk sekolah layaknya siswa-siswi SMA Tunas Bangsa lainnya. Jam pertama pun di mulai dengan pelajaran yang sangat Jihan tidak sukai, ”fisika lagi, fisika lagi !!!” ungkap Jihan sambil ternsenyum tidak ikhlas melihat gurunya yang mulai melangkah masuk ke kelasnya XII IA 2. Hmm…. Maklum aja, Jihan sedikit kurang suka dengan cara mengajar gurunya, jadi buatnya Tambah malas untuk menerima materi pagi itu, mukanya pun mulai mengerut dengan sedikit mata aagak tertutup. Aktifitas belajar pun berlangsung terus hingga waktu pulangya di rumah. Waktu malam pun tiba, Jihan duduk termenung di dalam kamarnya memikirkan salah satu program kerjanya di salah satu Organisasinya yang terdapat di Sekolahanya. Jihan di posisikan sebagai salah satu anggota OSIS di sekolahnya di bagian Bela Negara di mana bagian itu untuk mendisplinkan para Siswa-siswi di sekolahnya. Dari awal masa jabatannya, ia pun mulai banyak di kenal orang dan di jiluki sebagia OSIS yang seksi sibuk, tak bisa di pungkiri Jihan memiliki musuh yang sangat banyak yang membuatnya kadang putus asa, tetapi jiwa semangatnya dan rasa tanggung jawabnya yang besar membuatnya semangat dan tak pantang menyerah. Pukul 05.00 Jihan terbangun dari tidurnya dan langsung melaksanakan solat subuh. Sesudah mengerjakan sholat subuh tiba-tiba Jihan mengalami sakit kepala secara tiba-tiba yang membuatnya terbaring kembali di tempat tidurnya. “yaa Robb,, ada apalagi dengan kepalaku ini, kenapa sakit sekali, buat aku semangat ya Robb masih banyak hal yang ingin aku lakukan di luar sana”, ucap Jihan sambil memegang kepalanya. Pukul 07.00 Jihan pun bergegas ke sekolah meskipun kepalanya agak sedikit sakit,” hmm… mungkin aku agak kecapean dan kurang tidur, ”ujar Jihan yang berbicara sendiri saat ingin pergi berpamitan dengan Ibunya. Hari demi hari Jihan di hadapkan dengan masalah yang besar yaitu masalah Orgnisasinya dan masalah pribadinya. Jihan di kenal sebagai sesosok wanita remaja yang selalu tampil ceriah dan ramah kepada lingkunganya, tetapi ada yang berbeda pada hari ini, Jihan Nampak menjadi sesosok remaja yang sedang di timpah musibah yang besar. ” Jihaaaaaaann……. Ada apa denganmu,, ?? kenapa hari ini kamu diam, mana cerewet mu.. ??? hehehe”, ujar sahabat-sahabat Jihan. Melihat tingkah laku sahabat-sahabatnya yang super kocak itu, Jihan pun tak ingin memperlihatkan muka musamnya itu ke sahabat-sahabatnya. Jihan pun kemudian mengajak sahabat-sahabatnya itu ke perpustakaan. Di bangku SMA-nya itu Jihan banyak menghabiskan waktunya bersama teman-temanya, ia pun juga sempat meluangkan waktunya untuk sesosok lelaki yang seumuran denganya, ia pun semapt menjalani hubungan denganya dalam kurun waktu yang lama. Tetapi seiring waktu hubungan tersebut berakhir di tengah jalan. Jihan pun telah menemukan seosok lelaki yang mengisi hari-harinya yang tidak lain adalah mantan kekasihnya alias CLBK, kwkwkwkwk. Suatu saat Jihan bertanya pada kekasihnya, ”apakah kamu tulus menyayangiku ?” ujar Jihan sambil menatap mata kekasihnya”. Tentu Jihan, ada apa denganmu sehingga kau menayakan itu padaku?”. Kata kekasinya yang bernama Azam. ”satu pesan buatmu jangan terlalu menyayangiku,sesungguhnya aku bukan milikmu, aku milik Tuhanku,, kau hanya titipkan dari tuhan untuk menjagaku dalam kurun waktu yang tidak lama”. Kata Jihan dengan mata yang sedikit berkaca-kaca. Mendengar perkataan Jihan, Azam pun bingung dan tidak mengerti dengan maksud perkataan Jihan. Pada pukul 02.00 tepatnya hari minggu Jihan menulis di buku Diary-nya, iya menulis. 17 april 2010 Hari demi hari, telah ku lalui, aku tidak sanggup lagi menahan penyakitku ini. Adakah penyakit yang lebih parah dari Kanker Otak ini ?? sampai kapan aku menutupi ini semua dari keluarga ,sahabat dan kekasihku. Adakah orang yang dapat memberitahu mereka tentang apa yang sedang aku alami saat ini. Mungkin ini tulisan terakhirku yang ku tulis di buku Diary-ku ini, semoga apa yang ada dalam buku Diaryku ini bermanfaat untuk memotivasikan mereke yang membacanya. Diary Jihan Setelah menulis di Diary-nya Jihan pun langsung merasa lelah dan ingin beristirahat di tempat tidurnya. Jihan pun mengambil selembar kertas dan menulis. “ Hidup adalah pilihan, dimana suatu saat seseorang dapat memilih hidip-Nya”. Buat Mama, kakak-kakaku, adik-adikku dan sahabat-sahabatku. By Jihan Buat kekasahku Azam … Kau yang mampu membuat Jihan tersenyum Kau yang mampu membuat Jihan tegar Kau yang mampu membuat Jihan ceria’ Dan kau pula yang mampu merelakan Jihan pergi … Jangan merasa tersakiti Jangan merasa di khianati Jangan merasa di dustai Tapi rasakanlah apa yang sedang ku rasakan selama ini Terima kasih sayang … Untuk Kasih sayangmu yang tulus untuku By Jihan Setelah menulis beberapa tulisan tersebut Jihan merasakan sakit kepala yang luar biasa. Jihan merasa pusing dan rabutnya pun mulai rontok dan tubuhnya sudah kakuh. Ia pun berusaha agar tidur di tempat tidurnya, layaknya seperti orang yang sedang tidur pada siang hari. Jihan pun kemudian meghembuskan nafas terakhirnya di tempat tidurnya tanpa ada satu orang pun yang tau. Beberapa saat kemudian barulah keluarga-nya Tahu bahwa Jihan telah meninggal dan mengetahui apa penyebab kematianya saat ibunya membaca surat dan buku diary-Nya yang ada di dekatNya. Keluarganya pun memberitahukan hal ini kepada sahabat-sahabatnya dan juga kekasihnya. Mereka sangat terpukul dan masih g percaya dengan kepergian Jihan yang secara tiba-tiba itu dan tak ada satu orang pun yang tahu ternyata selama ini Jihan mengidap penyakit Kaker otak. Surat yang di tulis Jihan pun telah di baca oleh keluarganya, sahabat-sahabatnya dan kekasihnya. Kini buku Diary Jihan hanyalah tinggal kenangan untuk orang-orang terkasihnya. T-A-M-A-T mithaachifunny@yahoo.co.id

Selasa, 13 September 2011

Pulau Gag di kabupaten Raja Ampat.. tentang keindahanNya?? tunggu ceritaKu di lain waktu ^_^

Kamis, 08 September 2011

"Tentang Cinta" ^_^

Aku bertanya pada alam semesta tentang arti “CINTA”, lalu satu demi satu mereka menjawab… Bumi menjawab: “CINTA adalah hamparan tempat tumbuh segala bahagia dan harapan akan itu. Ia memang diinjak dan dihinakan, tetapi ia tak peduli. Pikir Cinta hanya memberi, dan itu sajalah inginnya.” Air menjawab: “CINTA adalah hujan yang menumbuhkan benih-benih rasa kesukaan, kerelaan akan keterikatan, kerinduan dan kesenduan, atau samudera kasih yang luas sebagai naungan segala perasaan Api menjawab: “CINTA adalah panas yang membakar segala, ia memusnahkan untuk dapat hidup dan menyala. Demi merasakannya, makhluk rela terbakar dalam amarah dan kedurhakaan.” Angin menjawab: “CINTA adalah hembusan yang menebar sayang tanpa tahu siapa tujuannya. Orang bilang ia buta, sebab itu inginnya. Ia tak terlihat, tapi tanpanya segala raga akan hampa.” Langit menjawab: “CINTA adalah luasan tanpa batas. Luasnya tiada makhluk yang tahu. Kecuali bahwa cinta itu bahagia yang biru, atau derita kelam yang kelabu Matahari menjawab: “CINTA adalah hidup untuk memberi energi kehidupan dan cahaya harapan. Ia tak akan lelah memberi sampai ia padam dan mati.” Pohon menjawab: “CINTA adalah akar yang menopang segalanya. Ia tulus hingga tak perlu terlihat dan dikenal. Tapi ia terus memberi agar batang bahagia tetap kokoh abadi, berbuah dan berbunga indah.” Gunung menjawab: “CINTA adalah rasa yang menjulang tinggi. Rasa itu demikian tenang dan menyejukkan. Namun saat gundah, Ia akan meleburkan sekelilingnya dengan lautan lava cemburu yang membara.” Lalu, Aku bertanya pada CINTA: “Wahai CINTA, apakah sebenarnya arti dirimu??” CINTA menjawab: “CINTA adalah engkau patuh terhadap-Nya, meski kau tak melihat-Nya. Engkau tidak mencium-Nya atau meraba-Nya, tapi engkau patuh karena engkau merasa akan hadir-Nya. Sebab CINTA bukan indera, tapi adalah rasa.” “CINTA adalah engkau takut akan amarah-Nya, dan takut jika Ia meninggalkanmu. Takut jika Ia tak menyukaimu lagi. Lalu engkau mencari-cari alasan untuk selalu dekat dengannya, bahkan jika engkau harus menderita, atau yang lebih mengerikan dari itu.” “CINTA adalah engkau menyimpan segala harapan pada-Nya dan tidak pada yang lain. Engkau tidak mendua dalam harapan, dan demikian selamanya. Cinta adalah engkau setia menjadi budak-Nya, yang engkau hidup untuk-Nya dan mati untuk kesukaan-Nya akan dirimu, hidup dan mati untuk Dia. Engkau berusaha sekerasnya agar engkau diakui, hanya sebagai budak, sebagai hamba.” “Diatas segalanya, CINTA adalah engkau merasa kasih sayang yang tunggal yang tidak engkau berikan pada yang lain, selain pada-Nya. Engkau rindu akan hadir-Nya dan melihat-Nya. Engkau suka apa yang Ia sukai dan benci apa yang Ia benci, engkau merasakan segala ada pada-Nya dan segala atas nama-Nya.” Aku lantas bertanya pada CINTA: “Bisakah aku merasakannya?” Sambil berlaru CINTA menjawab: “Selama engkau mengetahui hakikat penciptaanmu dan bersyukur dengan apa yang Dia beri, maka itu semua akan kau rasakan, percayalah padaku tambahnya….” Aku pun Berteriak, “Wahai KAU SANG MAHA PECINTA terimalah cintaku yang sederhana ini, izinkanlah aku merasakan cintaMu yang Maha Indah…”

Senin, 18 Juli 2011




Insya Allah – Maher Zain | ماهر زين – إن شاء الله
Everytime you feel like you cannot go on
You feel so lost
That your so alone
All you is see is night
And darkness all around
You feel so helpless
You can’t see which way to go
Don’t despair and never loose hope
Cause Allah is always by your side
Insya Allah x3
Insya Allah you’ll find your way
Everytime you commit one more mistake
You feel you can’t repent
And that its way too late
Your’re so confused, wrong decisions you have made
Haunt your mind and your heart is full of shame
Don’t despair and never loose hope
Cause Allah is always by your side
Insya Allah x3
Insya Allah you’ll find your way
Insya Allah x3
Insya Allah you’ll find your way
Turn to Allah
He’s never far away
Put your trust in Him
Raise your hands and pray
Lagu ini bercerita tentang perjalanan hidup manusia saat berada dalam ketidakpastian dan rasa putus asa. Namun, manusia tidak boleh berhenti berharap dan terus berusaha. Karena Allah akan menunjukkan jalan keluar dari setiap permasalahan yang menerpa kehidupan.
Siapa Maher Zain?

Maher Zain lahir di Tripoli, 16 Maret 1981, dia adalah penyanyi RnB Swedia, penulis lagu dan produser musik yang kini tinggal di Lebanon. Dia juga tinggal untuk sementara di Amerika Serikat.
Album debutnya Thank You Allah, dengan 13 lagu dan dua lagu bonus dirilis pada 1 November 2009, dengan Versi Perkusi eksklusif dan Versi Perancis dirilis tak lama kemudian. Dia bernyanyi terutama dalam bahasa Inggris, namun juga dalam bahasa Perancis, Arab,Urdu, Turki dan Melayu.
Lagu yang berkesan menurutnya adalah lagu dengan judul Thank you Allah. Karena lagu tersebut diakui mewakili perjalanan hidupnya. From wrong to the right way. Sumber: Wikipedia .


Maher lebih dulu dikenal di Eropa, Amerika, Australia, Timur Tengah, dan juga Malaysia. Kini peraih The Best Song for 2009 dengan lagu “Ya Nabi Salam Alayka” berduet dengan Fadly Padi menyanyikan lagu Insya Allah dalam versi campuran Inggris-Indonesia. Bahkan Ayah 1 anak ini juga menyanyikan lagu hitnya, For The Rest of My Life ke dalam bahasa Indonesia dengan judul Sepanjang Hidup.
Sarjana teknik aeronautical awalnya tidak suka menyanyi, Maher lebih suka bermain musik atau mengarang lagu. Bahkan saat berusia 8 tahun hingga remaja, Maher malah suka nge-rap dan berkumpul dengan teman-temannya membuat musik dan nge-rap. Hingga suatu saat Maher bernyanyi dan teman-temannya terkejut bahkan memintanya tak berhenti menyanyi.
Namun alasan itu tidak serta merta membuatnya menjadi penyanyi, Maher malah meniti profesi sebagai produser. Baru pada 2009, Maher merilis debut albumnya bersama Awakening Records.
Kekuatan syair yang dipadu dengan suara merdu Maher Zain serta musik yang lembut sangat menyentuh, tidak hanya di telinga, tapi juga hati pendengarnya. Allah sudah menuntunnya menemukan jalan dakwah dengan bermusik.

Jumat, 22 April 2011

assalamu'alaikum.. untuk akhwat muslim.. ayoo di baca nie !! baik untuk motivasi diri.. ^_^



Anda, dengan kecantikan yang anda miliki, lebih anggun daripada mentari..
Anda, dengan akhlaq yang anda miliki, lebih harum daripada kasturi..
Anda, dengan kerendahdirian yang anda miliki, lebih tinggi daripada rembulan..
Anda, dengan sifat keibuan yang anda miliki, lebih menyegarkan daripada hujan..
Oleh karena itu . . .
Peliharalah kecantikan itu dengan iman,,,
Peliharalah keridhaan itu dengan qana’ah,,,
Dan peliharalah kesucian itu dengan hijab,,,
Ketahuilah, bahwa perhiasan anda bukan terletak pada emas dan perak dan bukan pula pada berlian yang anda kenakan, melainkan pada dua raka’at di penghujung malam, kehausan di tengah hari yang teriak sebab puasa karena Allah, shadaqah yang tersembunyi tanpa ada yang mengetahuinya selain Allah, air mata hangat yang membersihkan dosa, sujud yang lama di atas hamparan sajadah, dan rasa malu kepada Allah saat dorongan kejahatan dan rayuan setan datang menggoda.
Jadikanlah taqwa itu seperti pakaian anda, niscaya anda akan menjadi wanita yang tercantik di dunia meskipun pakaian anda tambal-sulam.
Jadikanlah rasa malu sebagai baju kurung anda, niscaya anda menjadi wanita yang paling anggun di dunia meskipun anda tidak beralas kaki. Hindarlah oleh anda pola hidup seperti yang dilakukan oleh wanita-wanita fasiq dan Nonmuslim, yang suka memperlihatkan daya tariknya untuk memikat lawan jenis dan menjadikan tubuhnya sebagai komoditi kaum pria tanpa mengindahkan norma-norma susila, karena sesungguhnya mereka adalah bahan bakar neraka Jahannam.