al-fatihah:1

al-fatihah:1
Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang

Kamis, 28 November 2013

“Jadi mahasiswa ++, Why not?? Open U’r Mind and Let’s Move On Now!!!”

http//:jalilasyarif.blogspot.com


Bismillahirrahmanirrahim...

Bicara tentang Kampus dan Mahasiswa tak lepas dari pembahasan problematika yang melingkupinya. Whatever, semua pasti kenal dengan jargon ini “The agent of change” yang disematkan pada Mahasiswa. Yups, ini bukan sembarang jargon. Sebab pada dasarnya Mahasiswa yang notabene adalah kaum intelektual memang diharapkan dan seharusnya menjadi sosok yang mampu mengawal perubahan, mampu berinovasi, menjadi pelopor perubahan, dan menjadi  mercusuar peradaban. Kenapa? Karena mereka adalah orang-orang cerdas, kritis, peduli, berani, dan penuh semangat muda yang menggelora. Sejarah membuktikan kepada kita aksi mahasiswa dan pemuda yang berhasil mewujudkan hal itu. Remember para pahlawan yang memperjuangkan kemerdekaan, mereka adalah para pemuda (bukan bapak2 atau kakek2, hehe) dan banyak kisah lainnya.

Tau gak?? Muhammad Al Fatih, panglima perang usia 18 tahun yang berhasil memenangkan Kaum Muslimin dan menaklukkan Peradaban besar waktu itu yakni Konstantinopel. Ada lagi Imam Syafi’I, pemuda usia 13 tahun yang telah menjadi Ulama dan kitab” hasil karyanya masih dijadikan rujukan hingga sekarang. Ada lagi Aisyah ra, istri rasulullah yang pada usia belasan tahun telah mampu menguasai berbagai ilmu.
Masa sih? Kok gak Nampak pada sosok mahasiswa sekarang ya?? (wajar kalo kalian berfikir demikian) karena realita dihadapan kita saat ini memang seperti itu. Jargon “The agent of change” seolah lenyap. Mahasiswa kini tersibukkan oleh aktivitas perkuliahan serba instan dengan niat segera bekerja dan menghasilkan uang. Walhasil sosok cerdas, kritis, peduli, berani, dan penuh semangat muda yang menggelora itu terkungkung dalam paradigma rusak individualisme, hedonisme, kapitalisme, dan sekulerisme. Apaan tuh? Yang jelas itu bukan nama makanan ya,hehe.

Yup, paham individualisme ini membentuk mahasiswa menjadi sosok yang cuek dan tak peduli kecuali untuk kepentingannya sendiri, study oriented, money oriented, dan kejar2 popularitas. Loe-loe, gue-gue. Mau BBM Naik, kemiskinan, korupsi, pergaulan bebas, dsb merajalela, gak pusing yang penting gue aman n nyaman.
Hedonisme membentuk mahasiswa menjadi budak 3F (fun,food,fashion), terjebak kehidupan serba bebas, menabrak segala norma masyarakat dan bahkan aturan agama! Dan akhirnya mereka pada ‘kecelakaan’, MBA mewabah, keperawanan gak lagi berharga.
Kapitalisme membentuk mahasiswa menjadi pemuja materi/uang, menghalalkan segala cara untuk cepat kerja. Jadilah mereka sarjana-sarjana instan yang hanya bisa menjadi pembebek tak mampu menjadi pelopor dan pemimpin. Demo sana sini tapi miskin solusi. Segala sesuatu diukur berdasarkan asas manfaat, bukan lagi halal-haram. Asal ngerasa bermanfaat, semua dilakoni meski jelas bertentangan dengan aturan Allah SWT.
Sekulerisme yang memisahkan antara agama dengan urusan kehidupan menjadikan mahasiswa berorientasi duniawi. Ngomongin agama hanya pas di masjid, pas ramadhan, pas belajar mata kuliah agama, di luar itu agama disimpan rapat2 gak ngatur kehidupan. Merasa cukup dengan sholat, puasa, ngaji. Tapi untuk aturan pergaulan, berpakaian, ekonomi, dsb aturan Islam jauh-jauh deh.
Ngeri banget ya??

So, be mahasiswa ++ agar kita gak terjebak dan menjadi mahasiswa-mahasiswaan apalagi sebagai muslimah, we must be different n be the best! We must opening our mind n move on menjadi sosok mahasiswa sesungguhnya yang berideologi Islam, menjadikan Islam sebagai standar segala perbuatan dan aktivitas kita, menjadi sosok yang cerdas dengan kedalaman ilmu yang kita miliki, menjadi sosok yang peduli dan berani karena dorongan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT.

Yupz We can Do it!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar